Pengertian Sistem Perilaku Organisasi secara umum adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana seharusnya perilaku tingkat individu, tingkat kelompok, serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi).
SISTEM PERILAKU ORGANISASI :
• ORGANISASI SEBAGAI SISTEM SOSIAL
• CARA PANDANG ORGANISASI SEBAGAI SISTEM
• RUANG LINGKUP ORGANISASI DAN METODE
1. ORGANISASI SEBAGAI SISTEM SOSIAL
Organisasi adalah Sekumpulan orang, yang terdiri dari 2 orang atau lebih, yang saling berinteraksi dan bekerjasama untuk mencapai ideal-ideal ataupun tujuan organisasi.
garis besar unsur-unsur pembentuk sebuah organisasi :
Kumpulan 2 orang atau lebih
Berinteraksi dan bekerjasama
Mencapai tujuan bersama
Pada dasarnya manusia memiliki batasan dan tidak dapat hidup sendiri, sebagian besar tujuannya (keinginan) hanya dapat terpenuhi apabila yang bersangkutan berhubungan dengan manusia lainnya.
Menurut Chester L barnard pembatasan-pembatasan pencapaian tujuan ada 2 faktor
• Pembawaan biologis atau kemampuan seseorang
• Faktor-faktor fisik lingkungan
Sebuah sistem sosial adalah suatu hubungan manusia yang kompleks dalam berinteraksi. Dalam sebuah organisasi, sistem sosial mencakup semua orang di dalamnya dan hubungan mereka antara satu orang dengan orang lain dan kepada dunia luar.
Pada awal, organisasi masih berupa kumpulan orang. Kumpulan ini dibangun berdasarkan undangan atau panggilan. Atau mungkin melalui rekrutmen. Jadi organisasi kita masih seperti terminal bus. Banyak orang tapi tanpa sistem sosial.
Tugas kita adalah membangun dan menata sistem sosial. Ada kehidupan bersama, ada hirarki ada peran tapi ada kesatuan sosial. Melalui sistem sosial ini, ide bagus dicerna dan dihayati, kemudian diekspresikan kembali dalam tindakan praktis.
Dalam tingkat yang matang, sistem sosial ini tumbuh menjadi budaya organisasi. Kultur organisasi. Jadi suatu sistem sosial merupakan bagian dari organisasi.
2. CARA PANDANG ORGANISASI SEBAGAI SISTEM
Kumpulan 2 orang atau lebih
Berinteraksi dan bekerjasama
Mencapai tujuan bersama
Pada dasarnya manusia memiliki batasan dan tidak dapat hidup sendiri, sebagian besar tujuannya (keinginan) hanya dapat terpenuhi apabila yang bersangkutan berhubungan dengan manusia lainnya.
Menurut Chester L barnard pembatasan-pembatasan pencapaian tujuan ada 2 faktor
• Pembawaan biologis atau kemampuan seseorang
• Faktor-faktor fisik lingkungan
Sebuah sistem sosial adalah suatu hubungan manusia yang kompleks dalam berinteraksi. Dalam sebuah organisasi, sistem sosial mencakup semua orang di dalamnya dan hubungan mereka antara satu orang dengan orang lain dan kepada dunia luar.
Pada awal, organisasi masih berupa kumpulan orang. Kumpulan ini dibangun berdasarkan undangan atau panggilan. Atau mungkin melalui rekrutmen. Jadi organisasi kita masih seperti terminal bus. Banyak orang tapi tanpa sistem sosial.
Tugas kita adalah membangun dan menata sistem sosial. Ada kehidupan bersama, ada hirarki ada peran tapi ada kesatuan sosial. Melalui sistem sosial ini, ide bagus dicerna dan dihayati, kemudian diekspresikan kembali dalam tindakan praktis.
Dalam tingkat yang matang, sistem sosial ini tumbuh menjadi budaya organisasi. Kultur organisasi. Jadi suatu sistem sosial merupakan bagian dari organisasi.
2. CARA PANDANG ORGANISASI SEBAGAI SISTEM
Dalam teori organisasi dikenal adanya bermacam-macam pendapat tentang berbagai cara pandang, pendekatan, ajaran, tinjauan, model ataupun konsepsi. Di antara berbagai macam cara pandang tidak satupun yang memiliki kebenaran mutlak. Ini adalah salah satunya cara pandang organisasi sebagai sistem.
Sistem adalah keterpaduan berbagai faktor yang saling berhubungan dan saling tergantung yang terikat oleh asas-asas tertentu dalam rangka pencapaian tujuan. Secara sederhana dalam cara pandang sistem terkandung berbagai pengertian sebagai berikut :
1. Input
Merupakan unsur yang dimasukan untuk diolah.
2. Pengolahan
Kegiatan mengubah input menjadi output.
3. Output
Hasil yang didapat dari pengolahan.
4. Umpan balik
Reaksi yg timbul dari lingkungan terhadap input, pengolahan atau output umpan balik dibedakan menjadi dua yaitu:
I. Umpan balik positif
Reaksi yang menunjukan adanya persetujuan dengan sistem yang berjalan.
II. Umpan balik negatif
Reaksi yang menunjukan ketidak sepakatan terhadap sistem karena diketahui adanya penyimpangan.
5. Sistem tertutup dan sistem terbuka
• Sistem tertutup : sistem yang batasanya tidak dapat ditembus oleh faktor lingkungan.
• Sistem terbuka : sistem yang batasanya dapat ditembus oleh faktor lingkungan.
Sebenarnya hampir tidak ada Sistem tertutup mutlak dan sistem terbuka mutlak. Maka lebih tepat Sistem relatif tertutup dan sistem relatif terbuka.
Organisasi merupakan sistem terbuka yang selalu terdapat input, pengolahan, output dan umpan balik. Di samping itu organisasi tidak berada di dalam kekosongan melainkan dalam interaksi dengan lingkungan. Antara organisasi dengan lingkungan perlu adanya penyesuaian. Organisasi dapat menyesuaikan lingkungan atau apabila mampu merubah lingkungan. Organisasi harus sadar akan lingkungannya, bahwa unsur lingkungan berjumlah banyak dan berubah-ubah.
Merupakan unsur yang dimasukan untuk diolah.
2. Pengolahan
Kegiatan mengubah input menjadi output.
3. Output
Hasil yang didapat dari pengolahan.
4. Umpan balik
Reaksi yg timbul dari lingkungan terhadap input, pengolahan atau output umpan balik dibedakan menjadi dua yaitu:
I. Umpan balik positif
Reaksi yang menunjukan adanya persetujuan dengan sistem yang berjalan.
II. Umpan balik negatif
Reaksi yang menunjukan ketidak sepakatan terhadap sistem karena diketahui adanya penyimpangan.
5. Sistem tertutup dan sistem terbuka
• Sistem tertutup : sistem yang batasanya tidak dapat ditembus oleh faktor lingkungan.
• Sistem terbuka : sistem yang batasanya dapat ditembus oleh faktor lingkungan.
Sebenarnya hampir tidak ada Sistem tertutup mutlak dan sistem terbuka mutlak. Maka lebih tepat Sistem relatif tertutup dan sistem relatif terbuka.
Organisasi merupakan sistem terbuka yang selalu terdapat input, pengolahan, output dan umpan balik. Di samping itu organisasi tidak berada di dalam kekosongan melainkan dalam interaksi dengan lingkungan. Antara organisasi dengan lingkungan perlu adanya penyesuaian. Organisasi dapat menyesuaikan lingkungan atau apabila mampu merubah lingkungan. Organisasi harus sadar akan lingkungannya, bahwa unsur lingkungan berjumlah banyak dan berubah-ubah.
3. Ruang Lingkup Organisasi dan Metode (O & M)
A. Pengertian O & M
Rangkaian kegiatan penyempurnaan yang dilakukan secara terus menerus agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien. Lingkup kegiatan O & M meliputi penyempurnaan segala aspek administrasi.
• Efisiensi : perbandingan terbaik atau rasionalitas antara hasil (output) yang diperoleh dengan kegiatan yang telah dilakukan serta sumber dan waktu yang digunakan.
Efesiensi = ( output dibagi input )
Efisiensi harus diperhatikan benar karena merupkan syarat atau ukuran pada pelaksanan kerja yang setepat tepatnya.
• Syarat pencapaian efisiensi :
- Pencapaian target harus berhasil guna
- Pencapaian efektif
- Dapat dipertanggungjawabkan
- Pembagian kerja
- Prosedur yang praktis
B. Fungsi satuan O & M
Satuan O & M sebagai satuan penataan yang memiliki fungsi sbb:
- Memelihara struktur organisasi yang baik.
- Mengusahakan agar terlaksana dengan baik penerapan asas organisasi.
- Mengusahakan agar terpelihara pola-pola hub kerja yang sederhana, jelas, dan rasional.
- Mengusahakan agar pencapaian tujuan organisasi dapat berlangsung secara efisien.
C. Kegiatan O & M
- Analisis organisasi
- Analisis kepegawaian
- Komunikasi dalam organisasi
- Tentang tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja
- Penyederhanaan kerja
- Organisasi unit, dll
Sesuai dengan prinsip dalam O & M pembahasan pada bidang tersebut dititik beratkan pada pembahasan tentang sistem, prosedur dan tata kerjanya dalam kaitannya dengan asas efisiensi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar